Hai! Sebagian dari kalian pasti hobi travelling kan? ayo ngaku.. paling tidak, sebagian dari kita pun banyak yang sering melalukan perjalanan bisnis baik dalam negeri maupun sampai ke luar negeri. Dan saat melakukan perjalanan itu pasti akan ada koper yang dibawa dan dimasukkan dalam bagasi. Terutama jika bepergian dengan pesawat.
Beberapa waktu yang lalu, maraknya laporan kehilangan barang dalam bagasi pesawat yang dialami oleh penumpang pesawat salah satu maskapai sudah tercium oleh media dan sudah disiarkan. Apakah ada di antara pembaca blog saya yang juga mengalami hal serupa?
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Kita sama-sama bisa melihat dari kamera tersembunyi yang berhasil mengungkap sindikat pencurian bagasi tanpa penumpang tahu itu. Bagaimana cara menghindarinya? Tentu sulit. Tetapi, beberapa tips dari saya berikut ini mungkin bisa dicoba untuk meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi saat sedang melakukan perjalanan.
(1) Usahakan untuk memilih penerbangan langsung tanpa transit (direct flight)
Saya pernah mengalami 1x connecting flight saat saya pergi ke New York 3 tahun lalu. Saat itu saya memakai Maskapai penerbangan Hong Kong dan transit di Bandara HK kemudian pindah menggunakan Maskapai US. Dalam pengalaman saya tersebut alhamdulillaah saya bersyukur tidak ada pengalaman buruk mengenai bagasi.
Jika tidak terpaksa, usahakan jangan sampai mengambil penerbangan yang mengharuskan kamu untuk transit. karena itu berarti kamu memberikan kesempatan bagi petugas untuk memindahkan bagasi dari pesawat pertama ke pesawat kedua. Tentunya kita tidak akan tahu apa yang terjadi sampai kita tiba di rumah dan membuka koper bukan?
(2) Pisahkan barang keperluan pribadi yang urgent untuk 1hari 1malam ke dalam bagasi yang dibawa ke cabin.
Hal ini perlu dilakukan apabila kamu terpaksa harus menempuh sebuah perjalanan panjang dan mengharuskan untuk transit. Atau membuatmu harus transit karena tidak ada direct flight meski itu untuk tujuan domestik. Jika diperlukan, pisahkan keperluan untuk 1-2hari sekalian. karena kita tidak pernah taju kapan kuta dipilih untuk mencicipi kejadian kurang baik karena kelalaian orang lain bukan?
Hal ini untuk menghindari kamu kesusahan ketika :
(a) transit lebih dari 6jam. Pastinya kamu perlu mandi atau ganti pakaian, atau menyimpan makanan kecil untuk menghemat daripada harus jajan di restoran di airport, ataupun menghilangkan kebosanan dengan bermain laptop. Karenanya kamu perlu memisahkan keperluan kecil ke dal bagasi cabin.
(b) apabila seburuk-buruknya ternya bagasi kamu terbawa ke kota lain, maka masih ada keperluan pribadi yang dapat digunakan selama 24-48jam sampai bagasi kamu datang.
saya pernah mengalaminya. Saat itu saya masih bergabung di management artist dan melakukan perjalanan ke Duri-riau. Direct flight tentunya Jakarta-Pekanbaru, kemudian perlu ditambah perjalanan darat selama beberapa jam ke Duri.
Saya kebetulan menumpangi maskapai penerbangan domestik dan ketika melakukan pengambilan bagasi, LO kami menginfokan ada 1 bagasi yang belum ditemukan yaitu milik saya. Dalam hati saya jengkel karena itu koper terbawa ke batam dan baru aKan kembali ke Pekanbaru 4jam lagi. Tentunya mau marah seperti apa juga tidak ada gunanya karena koper sudah tidak di tempat. Akhirnya saya harus merepotkan LO saya untuk menunggui koper saya. bersyukur itu koper saya bukan koper artis saya, jadi paling tidak hanya saya yang kurang beruntung.
Melihat dari pengalaman saya tadi, semoga itu gak kejadian di kamu. karenanya jangan lupa untuk memisahkan barang keperluan pribadi untuk sehari.
(3) foto kondisi koper sebelum berangkat sebagai dokumentasi
(gambar di atas adalah peoperti pribadi)
Foto dapat menjadi bukti kuat apa yang ada dalam koper kita. Jadi jika ada yang hilang dan posisinya berubah, maka kamu punya bukti “ini lho Pak, Bu, kondisi terakhir koper saya sebelum terbang”.
(4) pilih koper dengan hardcase dan tanpa zip
(gambar di atas saya ambil di sebuah pusat pertokoan ketika sedang membeli koper)
Jika memungkinkan, pilihlah koper dengan bahan hardcase dan langsung menggunakan kunci TSA. Mahal memang, tapi bisa menabung atau jadi investasi jika kamu sering bepergian. Koper semacam ini bisa meminimalisir kesempatan petugas yang nakal untuk membukanya dari celah zip. Ingat.. kejahatan itu ada karena kesempatan. Kita harus mengantisipasinya.
(5) Gunakan jasa wrapping
(gambar di atas saya ambil ketika bepergian ke KL)
Membungkus koper juga bisa memaksimalkan keamanan koper. Selain koper tidak tergores, dalamnya juga aman karena petugas yang nakal memerlukan effort yang besar untuk membukanya dan pasti ketahuan. betul?
Mahal memang jasa wrapping ini untuk lokal sekitar Rp. 50.000 per koper untuk ukuran kecil-sedang. Tetapi itu adalah investasi yang bagus dan worth it demi menjaga keutuhan barang kamu. betul?
Supaya tidak mengganggu jumlah uang saku kamu, sebaiknya jasa wrapping ini dianggarkan dalam budget bepergian.
Itulah beberapa tips dari saya untuk menghindari kerugian akibat bagasi yang dicek oleh petugas yang nakal. Tentunya kita harus selalu berpikrian positif dan berdoa agar dijauhkan dari segala hal buruk, tetapi tidak ada salahnya kita juga mengantisipasi. Ingat kata pepatah, “Sedia payung sebelum hujan”.
Semoga tipsnya berguna dan kamu jadi gak was-was lagi untuk travelling! selamat packing ya!
Wrapping ini penting! Waktu ke Bangkok aku kelebihan bagasi ampe 5 kilo akhirnya pake wrapping hahahahah
enel ugak!! Anti goyah yaaa susah sobek! Cool! thanks for the tips KPM ahahaha..
Baca ini sambil manggut-manggut. BTW aku juga pernah punya pengalaman ini koper rusak di bandara. Hiks dan beltnya sobek. Saat itu bukan koper hardcase. BTW kalau dulu aku penerbangan dari Jepang ke Indo malah wrappingnya gratis karena kebetulan koperku yang saat itu baru dirusakin sama penerbangan domestik dr Jogja-Jakarta. Jadi berniat nabung buat koper hardcase & thanks tips misahin keperluan hari pertama π
Jadi kepikiran kalau perjalanan jauh misahin kebutuhan hari pertama dari bagasi hihi. BTW aku juga punya pengalaman buruk nih koper rusak dalam perjalanan Jogja Jakarta. Jadi, bener banget Wrapping mahal tapi worth it. Tapi dl dari Jepang ke Indo malah digratisin Wrappingnya karena koper rusak jadi hepi. Cuma kalau di Indo koper makin remuk dari pegangan rusak sampai beltnya putus. Padahal baru hiks π
Aku pernah ngalamin kotak oleh2ku dibuka Ama 1 maskapai swasta Indonesia yg udah terkenal itu, dan bikin aku ngeblacklist mereka.
Isinya waktu itu oleh2 pas di Jogja. Kenapa aku tau dibongkar, Krn posisi semua barang berubah. Aku nyimpen barang2nya dalam posisi horizontal, pas aku buka jd vertikal. Memang g ada yg hilang, to saking parnonya aku cek sampe bagian isi dalam bakpia wkwkwkwkwk . Kali aja kaan dicomot 1 :p.
Tapi beneran jadi ga percaya samasekali Ama tuh maskapai. Mending naik yg lain deh.
Kalo wrapping aku ga selalu sih. Tp kalo bawaan di dalam banyak oleh2 misalnya, baru aku bungkus π . Kalo cuma baju mah, jarang
Kalau ttg koper hilang di maskapai tertentu udh seringgggg denger ceritanya. Dibongkar. Parfum diambil. Jahat yaaa. Mereka udh kerja, digaji tp masih mencuri *hiks. Makanya saat aku nikah itu aku pake Garuda, lbh terjamin dan baju nikah, songket dll aku masukin cabin.
Aku setuju dgn pilih koper yg bagus untuk invest. Krn koper dibeli sekali untuk seumur hidup biasanya wkwkkwkw. N saat keluar negeri pas banget unt beli koper, krn bs lbh murce wkwkwkw.
Tipsnya bermanfaat banget.
Saya pun kalo traveling selalu ada tas jinjing untuk masukin baju 1 pasang + pakaian dalam dan peralatan penting lainnya, biar bisa selalu siap untuk segala kondisi.
Terutama kalo ada anak kecil, sebaiknya ada barangnya yang gak masuk bagasi.
Aku pilih wraping apalagi perginya kalau ke luar negeri. Soalnya ada tiga kali penerbangan dari Hongkong ke Indonesia koperku rusak melulu mbak. Sebel rasanya.